Nama Kelompok :
Annisa Wulansari
Dapik Arsil
Farista Widia Afilah
Faudziyah Ulfa Azzahra
Irmayanti
Lutfia Mutiati Dini
Nita Siti Rahayu
Salsa Tiara
Tanu
Wijaya
Judul : Bullying Jenis Drama : Tragedi
Narator :
Annisa Wulansari
Pemeran :
● Dapik Arsil sebaga
anak paling keren (tukang bully)
● Farista Widia (anak baik)
●
Faudziyah Ulfa Azzahra Sebagai Dosen
● Irmayanti sebagai
Guru BK
●
Lutfia Mutiati Dini (anak orang kaya, tukang bully)
● Nita Siti Rahayu (Anak Donatur, tukang
bully)
● Salsa Tiara
(anak Donatur, ikut-ikutan bully)
●
Tanu Wijaya (pintar,
dapet beasiswa, anak yang dibully)
Sinopsis :
Tanu Wijaya
adalah mahasiswa yang mendapat beasiswa karena kecerdasannya. Tanu selalu
dibuli oleh teman-temannya karena orang tua temannya adalah
seorang donatur kampus. Tanu harus belajar bagaimana menghadapi situasi
sulit ini sambil tetap mempertahankan kepercayaan dirinya dan memperjuangkan
hak-haknya di lingkungan kampus yang penuh tekanan. Sementara itu, Tanu juga
harus menemukan cara untuk menangani hubungannya dengan teman-temannya yang
membullynya, dan mencoba memahami alasan di balik perilaku mereka. Di tengah
semua ini, Tanu bertekad untuk tidak menyerah dan memperjuangkan haknya untuk
diperlakukan dengan adil, sambil belajar tentang pentingnya kesetiaan,
persahabatan, dan kejujuran. Hingga pada akhirnya
Farista, seorang anak yang baik hati, secara diam-diam merekam suatu
kejadian yang membuat semuanya terungkap.
Naskah Drama
Bagian 1
Awal pembelajaran semester 2 sudah dimulai, suara riuh anak-anak sudah
mulai
memenuhi ruangan kelas, satu persatu dosen
mulai memberikan pembelajaran baik itu teori ataupun penugasan.
Nita : (masuk kelas sambil
menyapa teman-temannya yang sudah datang
lebih awal)
“Hallo gays”
Lutfia : “Hii”
Salsa : “Hii”(Sambil melambaikan tangan)
Nita : “Eh kalian udah ngerjain tugas belum?”
Lutfia :
“hah tugas yang mana, hari ini ada tugas ya?”
Nita : “iya
hari hari ini ada tugas, aku juga ini belum ngerjain”
(Teman-temanya kaget
sambil membuka bukunya
masing-masing dan mencari tugas yang dimaksud Nita)
Lutfia : “oh yang ini, mana tugasnya susah lagi”
Salsa : “Beluum”
Nita : “kalo kita nyuruh ke siswa baru gimana, siswa beasiswa pasti pinter tuh”
Lutfia : “boleh juga tuh”
Nita : “eh, dateng tuh”
(Keadaan langsung hening, ketika Tanu seorang siswa
beasiswa itu memasuki kelas).
Lutfia :
“ekhem,”
Nita : “pusing ya, tugasnya susah banget”
Lutfia : “kamu udah ngerjain tugas belum?” tanya pada Tanu.
Tanu : “belum”
Nita : “masa sih belum,coba liat dong?udah tuh” balas Nita sambil melirik
buku Tanu.
Lutfia : “boong
tuh, aku belum
nih boleh bantuin
gak, kerjain punyaku
sekalian dong”
Nita : “iya nih aku juga belum ngerjain, kalo gak ngerjain
nanti kita dihukum
terus nilai kita jelek, boleh bantuin dong kita kan sahabat”
Dapik : “iya” ikut-ikutan karena sama-sama belum ngerjain tugas.
Lutfia : “kita kan besty”
Nita : “ini tugasnya,
boleh yah, kita kan temen” suruh Nita sambil memberikan bukunya kepada Tanu.
Lutfia : “boleh
dong”rayu Lutfia sambil
memberikan bukunya pada Tanu mengikuti
(Dua siswa lainnya Dapik dan Salsa juga ikut-ikutan memberikan tugasnya)
Nita : “sebelum
dosennya, dateng kerjain
satu-satu ya, Oke dong”
Lutfia : “oke lah”
Nita : “ aduh aku mendadak mules nih, aku ke toilet dulu ya”
(Tanu hanya diam tidak bisa menolak
dan berkata-kata)
Bagian 2
Dosen : “silahkan para mahasiswa untuk mengumpulkan tugasnya yang sudah ibu tugaskan diminggu kemarin, silahkan kumpulan kedepan”
Hari itu pun tiba, penugasan yang telah berikan
harus dikumpulkan satu persatu pun mulai mengumpulkan tugasnya
Dosen : “ini kenapa tugasnya
kok salah semua ya kalian berempat” menunjuk kepada Dapik, Lutfia, Nita dan
Salsa.
Nita : “gak mungkin buk”
Lutfia : “masa sih salah bu,kok salah”
Salsa : “gak mungkin salah buk”
Lutfia : “iya buk”
Dapik :
“iya buk”
Dosen : “Jawabannya sama semua, salahnya
sama di nomer yang sama, silahkan
ambil kembali” bentak bu Dosen sambil membanting buku.
(4 anak itu pun mengambil bukunya kembali)
Bagian 3
(Jam istirahat)
Nita : “Tanu mau ikut ke kantin gak sama kita”
ajak Nita sambil menepuk punggung Tanu sembari
menempelkan sesuatu pada punggungnya.
Tanu : “gak ah” tolak Tanu dan langsung
berdiri untuk pergi.
(Ketika satu langkah Tanu berjalan Dapik
dengan sengaja menengkas kaki Tanu sehingga
membuatnya jatuh lalu terlihat jelas kertas yang menempel pada punggung Tanu,
yang bertulisan Saya miskin dan sombong jangan tanya saya!. Tanu pun langsung
pergi meninggalkan kelas)
Bagian 4
Tanu pun dibuat menyerah dengan perbuatan kelompok pembuli itu, mereka terus memaksa Tanu untuk melakukan apa yang mereka inginkan
Lutfia : “gimana kalo kita kasih pelajaran buat si Tanu?”
Nita : “iyah,
gara-gara si Tanu,
kita tadi jadi dimarahin sama ibu”
Salsa : “iya, bikin kesel gak sih”
Nita : “kita usilin aja yuk!”
Salsa : “Ayo, boleh”
Dapik :
“ayuk”
Nita : “kebetulan aku bawa garam, gimana kita masukin botol ini aja(sambil
memegang botol), terus kita kasih si Tanu”
Lutfia : “tapi nanti yang ngasih minumnya siapa?”
Nita : “Dapik aja biar dia mau”
Dapik :
“ya udah biar aku aja yang ngasih”
Nita : “campurin garam nya” kata Nita sambil menuangkan garam pada botol minuman.
Lutfia : “eh awas nanti ada yang liat, tutupin tutupin!”
Salsa :(menutupi kelakuan Nita dengan badannya)
Lutfia :“ haha,
pasti dia bakal keasinan”
Nita : “Dapik
nanti kamu kasih
dia gimana pun caranya dia harus mau minum”
Lutfia : “iya, kalo dia gak mau paksa
aja sampe dia mau minum”
Dapik :
“okey”
Lutfia : “semoga
aja kita berhasil”
(Mereka menghampiri Tanu yang sedang duduk)
Dapik : “heh Tanu, ini ada minuman
buat kamu, minum
nih!, enak tau minumannya”
Tanu :
“gak ah, gak mau”
Dapik : “ambil aja nih, cepet minum”paksa Dapik sambil memberikan minumannya.
Nita : “ayok cepet minum!, kita udah jauh-jauh beli,
tinggal diminum”
Salsa : “ayok minum!”
Lutfia : “itu minuman
mahal loh, kamu pasti belum pernah nyobain”
Karena provokasi teman-temanya akhirnya Tanu meminumnya
Nita : “yang banyak minumnya”
Tanu : “okhok,”(memuntahkan
minuman karena keasinan)
Nita : “hahaha, gimana
rasanya enak kan”
(Tanu pun langsung
melempar botol minuman
itu, lalu pergi, sedangkan mereka berempat
tertawa kegirangan melihat Tanu yang terlihat kesal)
Nita : “Rencana sukses,
haha”
Bagian 5
Nita : “eh aku ada ide buat kerjain
si Tanu” Lutfia : “apaan?”
Nita : “ mumpung si Tanu gak ada,
kita masukin HP ke tasnya terus nanti aku pura-pura kehilangan HP mahal aku, oke”
(Nita memasukan HP nya kedalam tas Tanu)
Lutfia :“oke” Nita : “sip”
“Gak ada orang kan aman”
Dapik : “aman”
Lutfia : “aman”
Ketika Tanu memasuki
ruang kelas teman-temanku membicarakan HP yang hilang
Nita : “eh HP aku hilang,
Salsa : “hah, kok bisa”
Nita :“iya, hilang HP aku, gimana nih nanti mamih marah deh, itu kan HP keluaran
terbaru”
Salsa : “terus gimana dong”
Lutfia : *jangan-jangan kamu yang ambil”(sambil menunjuk
Tanu)
Tanu : “nggak”
Dapik : “kamu ambil
ya”
Nita : “iya, pasti kamu ambil yah”
Salsa : “iya ngaku aja”
Lutfia : “ngaku”(berteriak)
Nita : “kamu syirik ya aku punya HP baru”
Lutfia : “Itu HP mahal tau”
(Tanu hanya kebingungan karena tidak tahu apa-apa)
Nita : “kamu mau ya, kalo mau bilang aja, gak usah ambil punya orang”
Tanu : “aku gak tau apa-apa”
Dapik : “coba cek tasnya”
Tanu : “cek aja, gak ada”(memberikan tasnya)
Lutfia : “ayo cek”
Nita : “coba liat dulu tasnya”
(Lutfia dan Nita menggeledah isi tas Tanu)
Nita : “keluarin semua isi tasnya, pasti dia sembunyiin nih”
Lutfia : “ini apa?”(menemukan
HP di tas Tanu)
Nita : “tuh kan ada”
Tanu : “bukan
aku yang ambil”
Lutfia : “bohong,
ini buktinya”(sambil memgang HP)
Nita : “tuh udah ada buktinya, udah ngaku aja”
Salsa : “tuh
kan pasti kamu yang ambil”(menunjuk Tanu)
Nita : “kalo mah bilang aja, gak usah ambil punya
orang”
(Ketika Tanu sedang difitnah
oleh tema-temanya, salah satu siswa(Farista) keluar kelas dan pergi menuju ruang BK, tanpa mereka
sadari ternyata Farista memberikan bukti pembulian terhadap Tanu kepada guru
BK)
Farista : “Permisi ibu, Aku mauaporin Tanu anak baru itu, dia difitnah sama geng anak kaya”
Ibu BK : “Yang mana? difitnah apa? kejadiannya bagaimana?”
Farista : “aku sempat video bu, sebentar”(sambil mencari sesuatu
di HP nya) (Farista menunjukkan bukti video kepada ibu BK)
Farista : “dia sengaja
masukin HP ke tas Tanu”
Ibu BK : “oh seperti
itu, ya udah kali gitu nanti ibu akan panggil
mereka” “Makasih informasinya”
Farista : *iya buk”
Bagian 6
(Di ruang BK, semua siswa
berkumpul didepan Guru BK) Ibu BK : “kalian
tahu gak kenapa
kalian ibu panggil
kesini?” Lutfia : “nggak tau
bu”
Nita : “itu kayaknya
masalah HP aku pasti”(berbisik
pada Lutfia tapi terdengar oleh Ibu)
Ibu BK : “apa coba
ulangi”
Nita : “itu yang ambil HP aku”
Lutfia : “iya Bu bener, Tanu ngambil HP”
Ibu BK : “Tanu
yang ini kan”(sambil menunjuk
pada Tanu)
Ibu BK : “Tanu berdiri
disini, di sebelah
ibu”
(Tanu menghampiri ibu) Ibu BK : “Tanu yang ini?”
Nita :
“iya buk”
Ibu BK : “Tanu tidak
mungkin melakukan hal seperti, Tanu ini kan orang baik,
rajin, pintar Nita :
“orang udah ada buktinya buk”
Lutfia : “iya buk, dia itu syirik
pengen HP kayak kita”
Ibu BK : “bener dia yang ambil?apa jangan-jangan ini ulah kalian?”
\ Lutfia : “masa kita bikin drama kayak
gitu sih buk”
Ibu BK : “Ibu sudah tahu semuanya,
ternyata Tanu tidak salah apa-apa,
makanya ibu panggil kalian
semua kesini”
Lutfia : “gak mungkin, ibu pasti mau nakut-nakutin kita aja kan
buk”
“kita udah yakin Tanu pasti yang ambil, orang HP nya ada ditas Tanu kok buk”
Nita : “Iya buk, orang
miskin itu gak bakal kebeli
HP itu, orang
HP itu keluaran terbaru”
Ibu BK : “oh gitu”
Nita : “iya”
Ibu BK : “Mau ibu perlihatkan buktinya?”
Lutfia : “ibu pasti bohong, pasti cuma nakut-nakutin kita aja”
Ibu BK : “Ibu tidak
nakut-nakutin kalian, ibu sudah punya
buktinya, bukan Tanu yang ambil HP nya”
Lutfia : “terus siapa kali bukan dia?, orang HP nya ada di tasnya buk”
Ibu BK : “Tolong Faris!”(sambil meminta bukti video di HP nya)
“Nih,lihat!”(menunjukkan bukti video)
Nita : “Mungkin
itu editan buk”
Ibu BK : “kenapa kalian melakukan hal seperti ini” Lutfia : “nggak buk”
Nita : “itu pasti udah diedit
ibu, keliatan”(terus mengelak)
Ibu BK : “Apakah karena orang tua kalian donatur disini, terus kalian bisa semena-mena?”
Nita : “orang emang Tanu
kok buk yang ambil HP aku”
Ibu BK : “kamu jangan membantah terus, bukti udah ada di tangan ibu, sekarang kalian mau gimana?, apa bukti ini mau ibu
kasih ke rektor, biar nanti rektor menghubungi orang tua kalian? Kenapa Diam?”(menunjuk kearah Dapik dan Salsa yang sedari
awal hanya diam)
Farista : “udah ngaku aja deh kalian”
Ibu BK : “Mau ngaku sekarang atau masalah ini akan ibu perpanjangan”
(Mereka semua terdiam)
Ibu BK : “Atau begini saja, kali kalian minta maaf kepada Tanu, ibu akan tutup masalah ini”
Farista : “Iya,
minta maaf aja”
Nita : “kenapa kita yang harus minta maaf ibu, orang Tanu yang salah”
Ibu BK : “kamu gak sadar ya, ini masalah bisa masuk ke
ranah hukum, kalian harusnya lebih tahu, mau ibu terusin masalah ini atau
gimana, ibu kasih pilihan untuk kalian, mau minta maaf sekarang
lalu ibu tutup masalahnya, atau mau ibu terusin
masalah ini sampai orang tua kalian dipanggil?”
Nita : “orang tanu nya aja gak ngomong
apa-apa buk?”
Ibu BK : “Tanu, gimana
menurut kamu, ibu harus laporin
mereka atau tidak?,
kamu sudah difitnah sama
mereka”
Nita : “ngomong aja, gak usah takut”(kata Nita sambil
memegang bahu Tanu)
Ibu BK : “kenapa gak mau ngomong,
kamu sering diperlakukan seperti ini sama mereka?”
(Tanu tidak berbicara hanya menganggukkan kepalanya)
Ibu BK : “yaudah sekarang kalian mau gimana?”
Nita : “Ya udah deh kita minta maaf ya”
Ibu BK : “tapi itu tulus dari hati kalian”
Nita : “iya”
Ibu BK : “janji tidak
akan diulang!” Nita :
“janji”
(Teman-temannya hanya menganggukkan kepala)
Ibu BK : “Ibu pegang
janji kalian ya, kalo satu kali lagi kalian berbuat
seperti ini, kalian akan langsung di skors kalian satu
Minggu, dan ibu akan panggil orang tua kalian untuk menghadap ibu dan rektor”
“Siap!”(perintah
pertama tidak ada yang menjawab)
“Siap!”( jawab mereka serentak )
Ibu BK : “Baik, sekarang kalian boleh minta kepada Tanu sambil bersalaman di depan ibu sekarang juga!”
Farista : “cepet, minta maaf”
Nita : “minta maaf ya, tapi nanti main lagi ya”(ucap Nita sambil bersalaman)
Lutfia : “maaf ya”
Dapik : “maaf ya”
Salsa : “maaf ya”
Tanu : (menganggukkan kepala)
Ibu BK : “Tanu teman-teman sudah minta maaf,
bagaimana apakah bisa dimaafkan?”
Tanu :
(menganggukan kepala)
Ibu BK : “Baik,
sekarang sudah selesai,
teman-teman kamu sudah
minta maaf.
Dan satu lagi ya Tanu, jika mereka mengulangi perbuatannya, kamu langsung lapor aja ke ibu, kamu gak usah
takut ya, siap!”
Tanu : “siap buk”
Ibu BK : “sekarang untuk
kalian dan Tanu boleh langsung
keluar dan Farista
bisa kesini sebentar”.
TAMAT
👍
BalasHapus