Rabu, 17 Januari 2024

Tugas Membuat Drama ( Kelompok 2 PGMI Akselerasi )


 


 

 

 

Nama Kelompok

Annisa Wulansari

 Dapik Arsil

Farista Widia Afilah 

Faudziyah Ulfa Azzahra

Irmayanti

Lutfia Mutiati Dini 

Nita Siti Rahayu 

Salsa Tiara

Tanu Wijaya


 

 

 

Judul              : Bullying Jenis Drama           : Tragedi

Narator          : Annisa Wulansari

 

Pemeran :

     Dapik Arsil sebaga anak paling keren (tukang bully)

     Farista Widia (anak baik)

     Faudziyah Ulfa Azzahra Sebagai Dosen

     Irmayanti sebagai Guru BK

     Lutfia Mutiati Dini (anak orang kaya, tukang bully)

     Nita Siti Rahayu (Anak Donatur, tukang bully)

     Salsa Tiara (anak Donatur, ikut-ikutan bully)

     Tanu Wijaya (pintar, dapet beasiswa, anak yang dibully)

 

 

Sinopsis :

 

Tanu Wijaya adalah mahasiswa yang mendapat beasiswa karena kecerdasannya. Tanu selalu dibuli oleh teman-temannya karena orang tua temannya adalah seorang donatur kampus. Tanu harus belajar bagaimana menghadapi situasi sulit ini sambil tetap mempertahankan kepercayaan dirinya dan memperjuangkan hak-haknya di lingkungan kampus yang penuh tekanan. Sementara itu, Tanu juga harus menemukan cara untuk menangani hubungannya dengan teman-temannya yang membullynya, dan mencoba memahami alasan di balik perilaku mereka. Di tengah semua ini, Tanu bertekad untuk tidak menyerah dan memperjuangkan haknya untuk diperlakukan dengan adil, sambil belajar tentang pentingnya kesetiaan, persahabatan, dan kejujuran. Hingga pada akhirnya Farista, seorang anak yang baik hati, secara diam-diam merekam suatu kejadian yang membuat semuanya terungkap.


Naskah Drama

Bagian 1

Awal pembelajaran semester 2 sudah dimulai, suara riuh anak-anak sudah mulai

memenuhi ruangan kelas, satu persatu dosen mulai memberikan pembelajaran baik itu teori ataupun penugasan.

 

 

Nita     : (masuk kelas sambil menyapa teman-temannya yang sudah datang lebih awal)

Hallo gays” 

Lutfia : “Hii”

Salsa : “Hii”(Sambil melambaikan tangan)

Nita     : “Eh kalian udah ngerjain tugas belum?”

Lutfia : “hah tugas yang mana, hari ini ada tugas ya?”

Nita     : “iya hari hari ini ada tugas, aku juga ini belum ngerjain”

(Teman-temanya kaget sambil membuka bukunya masing-masing dan mencari tugas yang dimaksud Nita)

Lutfia : “oh yang ini, mana tugasnya susah lagi” 

Salsa : “Beluum”

Nita     : “kalo kita nyuruh ke siswa baru gimana, siswa beasiswa pasti pinter tuh” 

Lutfia : “boleh juga tuh”

Nita     : “eh, dateng tuh”

(Keadaan langsung hening, ketika Tanu seorang siswa beasiswa itu memasuki kelas).

Lutfia : “ekhem,”

Nita     : “pusing ya, tugasnya susah banget”(Lutfia dan Nita memberi kode kepada Tanu)

Lutfia : “kamu udah ngerjain tugas belum?” tanya pada Tanu.

 Tanu : “belum”

Nita     : “masa sih belum,coba liat dong?udah tuh” balas Nita sambil melirik buku Tanu.

Lutfia : “boong tuh, aku belum nih boleh bantuin gak, kerjain punyaku sekalian dong”

Nita     : “iya nih aku juga belum ngerjain, kalo gak ngerjain nanti kita dihukum terus nilai kita jelek, boleh bantuin dong kita kan sahabat”

Dapik : “iya” ikut-ikutan karena sama-sama belum ngerjain tugas.

 Lutfia : “kita kan besty”

Nita     : “ini tugasnya, boleh yah, kita kan temen” suruh Nita sambil memberikan bukunya kepada Tanu.

Lutfia : “boleh dong”rayu Lutfia sambil memberikan bukunya pada Tanu mengikuti Nita.

(Dua siswa lainnya Dapik dan Salsa juga ikut-ikutan memberikan tugasnya)

 

Nita     : “sebelum dosennya, dateng kerjain satu-satu ya, Oke dong” Lutfia : “oke lah”

Nita     : “ aduh aku mendadak mules nih, aku ke toilet dulu ya”

(Tanu hanya diam tidak bisa menolak dan berkata-kata)

 

Bagian 2

Dosen : “silahkan para mahasiswa untuk mengumpulkan tugasnya yang sudah ibu tugaskan diminggu kemarin, silahkan kumpulan kedepan”

Hari itu pun tiba, penugasan yang telah berikan harus dikumpulkan satu persatu pun mulai mengumpulkan tugasnya

 

Dosen : “ini kenapa tugasnya kok salah semua ya kalian berempat” menunjuk kepada Dapik, Lutfia, Nita dan Salsa.

Nita     : “gak mungkin buk”

Lutfia : “masa sih salah bu,kok salah”

 Salsa : “gak mungkin salah buk”

 Lutfia : “iya buk”

Dapik : “iya buk”

Dosen : “Jawabannya sama semua, salahnya sama di nomer yang sama, silahkan ambil kembali” bentak bu Dosen sambil membanting buku.

(4 anak itu pun mengambil bukunya kembali)

Bagian 3

(Jam istirahat)

Nita     : “Tanu mau ikut ke kantin gak sama kita” ajak Nita sambil menepuk punggung Tanu sembari menempelkan sesuatu pada punggungnya.

Tanu  : “gak ah” tolak Tanu dan langsung berdiri untuk pergi.

(Ketika satu langkah Tanu berjalan Dapik dengan sengaja menengkas kaki Tanu sehingga membuatnya jatuh lalu terlihat jelas kertas yang menempel pada punggung Tanu, yang bertulisan Saya miskin dan sombong jangan tanya saya!. Tanu pun langsung pergi meninggalkan kelas)

 

Bagian 4

Tanu pun dibuat menyerah dengan perbuatan kelompok pembuli itu, mereka terus memaksa Tanu untuk melakukan apa yang mereka inginkan

Lutfia : “gimana kalo kita kasih pelajaran buat si Tanu?”

Nita     : “iyah, gara-gara si Tanu, kita tadi jadi dimarahin sama ibu” Salsa : “iya, bikin kesel gak sih”

Nita     : “kita usilin aja yuk!”

 Salsa : “Ayo, boleh”

Dapik : “ayuk”

Nita     : “kebetulan aku bawa garam, gimana kita masukin botol ini aja(sambil memegang botol), terus kita kasih si Tanu”

Lutfia : “tapi nanti yang ngasih minumnya siapa?” 

Nita          : “Dapik aja biar dia mau”

Dapik : “ya udah biar aku aja yang ngasih”

Nita     : “campurin garam nya” kata Nita sambil menuangkan garam pada botol minuman.

Lutfia : “eh awas nanti ada yang liat, tutupin tutupin!” 

Salsa :(menutupi kelakuan Nita dengan badannya) 

Lutfia :“ haha, pasti dia bakal keasinan”

Nita     : “Dapik nanti kamu kasih dia gimana pun caranya dia harus mau minum” Lutfia : “iya, kalo dia gak mau paksa aja sampe dia mau minum”

Dapik : “okey”

Lutfia  : “semoga aja kita berhasil”

 

(Mereka menghampiri Tanu yang sedang duduk)

Dapik : “heh Tanu, ini ada minuman buat kamu, minum nih!, enak tau minumannya” Tanu         : “gak ah, gak mau”

Dapik : “ambil aja nih, cepet minum”paksa Dapik sambil memberikan minumannya.

Nita : “ayok cepet minum!, kita udah jauh-jauh beli, tinggal diminum”

Salsa : “ayok minum!”

Lutfia  : “itu minuman mahal loh, kamu pasti belum pernah nyobain”

Karena provokasi teman-temanya akhirnya Tanu meminumnya

Nita      : “yang banyak minumnya”

Tanu    : “okhok,”(memuntahkan minuman karena keasinan)

Nita      : “hahaha, gimana rasanya enak kan”

(Tanu pun langsung melempar botol minuman itu, lalu pergi, sedangkan mereka berempat tertawa kegirangan melihat Tanu yang terlihat kesal)

Nita      : “Rencana sukses, haha”

 

Bagian 5

 

Nita      : “eh aku ada ide buat kerjain si Tanu” Lutfia : “apaan?”

Nita      : “ mumpung si Tanu gak ada, kita masukin HP ke tasnya terus nanti aku pura-pura kehilangan HP mahal aku, oke” (Nita memasukan HP nya kedalam tas Tanu)

Lutfia :okeNita      : “sip”

“Gak ada orang kan aman” 

Dapik : “aman”


Lutfia  : “aman”

 

Ketika Tanu memasuki ruang kelas teman-temanku membicarakan HP yang hilang

Nita      : “eh HP aku hilang,

 Salsa : “hah, kok bisa”

Nita      :“iya, hilang HP aku, gimana nih nanti mamih marah deh, itu kan HP keluaran  terbaru”

Salsa     : “terus gimana dong”

Lutfia : *jangan-jangan kamu yang ambil”(sambil menunjuk Tanu)

Tanu    : “nggak”

Dapik : “kamu ambil ya”

Nita      : “iya, pasti kamu ambil yah”

 Salsa : “iya ngaku aja”

Lutfia  : “ngaku”(berteriak)

Nita      : “kamu syirik ya aku punya HP baru” 

Lutfia : “Itu HP mahal tau”

(Tanu hanya kebingungan karena tidak tahu apa-apa)

Nita      : “kamu mau ya, kalo mau bilang aja, gak usah ambil punya orang” 

Tanu  : “aku gak tau apa-apa”

Dapik : “coba cek tasnya”

Tanu    : “cek aja, gak ada”(memberikan tasnya)

Lutfia  : “ayo cek”

Nita      : “coba liat dulu tasnya”

(Lutfia dan Nita menggeledah isi tas Tanu)

Nita      : “keluarin semua isi tasnya, pasti dia sembunyiin nih”

 

Lutfia  : “ini apa?”(menemukan HP di tas Tanu)

Nita      : “tuh kan ada”

Tanu    : “bukan aku yang ambil”

Lutfia : “bohong, ini buktinya”(sambil memgang HP)

Nita      : “tuh udah ada buktinya, udah ngaku aja”

Salsa : “tuh kan pasti kamu yang ambil”(menunjuk Tanu) Nita      : “kalo mah bilang aja, gak usah ambil punya orang”

(Ketika Tanu sedang difitnah oleh tema-temanya, salah satu siswa(Farista) keluar kelas dan pergi menuju ruang BK, tanpa mereka sadari ternyata Farista memberikan bukti pembulian terhadap Tanu kepada guru BK)

 

Farista : “Permisi ibu, Aku mauaporin Tanu anak baru itu, dia difitnah sama geng anak kaya” Ibu BK : “Yang mana? difitnah apa? kejadiannya bagaimana?”

Farista : “aku sempat video bu, sebentar”(sambil mencari sesuatu di HP nya) (Farista menunjukkan bukti video kepada ibu BK)

Farista : “dia sengaja masukin HP ke tas Tanu”

Ibu BK : “oh seperti itu, ya udah kali gitu nanti ibu akan panggil mereka” “Makasih informasinya”

Farista : *iya buk”


Bagian 6

 

(Di ruang BK, semua siswa berkumpul didepan Guru BK) Ibu BK : “kalian tahu gak kenapa kalian ibu panggil kesini?” Lutfia : “nggak tau bu”

Nita      : “itu kayaknya masalah HP aku pasti”(berbisik pada Lutfia tapi terdengar oleh Ibu)

Ibu BK : “apa coba ulangi”

Nita      : “itu yang ambil HP aku”

Lutfia : “iya Bu bener, Tanu ngambil HP”

Ibu BK : “Tanu yang ini kan”(sambil menunjuk pada Tanu)

Ibu BK : “Tanu berdiri disini, di sebelah ibu”

(Tanu menghampiri ibu) Ibu BK : “Tanu yang ini?” Nita           : “iya buk”

Ibu BK : “Tanu tidak mungkin melakukan hal seperti, Tanu ini kan orang baik, rajin, pintar Nita     : “orang udah ada buktinya buk”

Lutfia  : “iya buk, dia itu syirik pengen HP kayak kita”

Ibu BK : “bener dia yang ambil?apa jangan-jangan ini ulah kalian?”

\ Lutfia : “masa kita bikin drama kayak gitu sih buk”

Ibu BK : “Ibu sudah tahu semuanya, ternyata Tanu tidak salah apa-apa, makanya ibu panggil kalian semua kesini”

Lutfia : “gak mungkin, ibu pasti mau nakut-nakutin kita aja kan buk”

“kita udah yakin Tanu pasti yang ambil, orang HP nya ada ditas Tanu kok buk”

Nita      : “Iya buk, orang miskin itu gak bakal kebeli HP itu, orang HP itu keluaran terbaru” Ibu BK : “oh gitu”

Nita      : “iya”

Ibu BK : “Mau ibu perlihatkan buktinya?”

Lutfia : “ibu pasti bohong, pasti cuma nakut-nakutin kita aja”

Ibu BK : “Ibu tidak nakut-nakutin kalian, ibu sudah punya buktinya, bukan Tanu yang ambil HP nya”

Lutfia : “terus siapa kali bukan dia?, orang HP nya ada di tasnya buk” 

Ibu BK : “Tolong Faris!”(sambil meminta bukti video di HP nya)

“Nih,lihat!”(menunjukkan bukti video)

Nita      : “Mungkin itu editan buk”

Ibu BK : “kenapa kalian melakukan hal seperti ini” Lutfia : “nggak buk”

Nita      : “itu pasti udah diedit ibu, keliatan”(terus mengelak)

Ibu BK : “Apakah karena orang tua kalian donatur disini, terus kalian bisa semena-mena?” 

Nita  : “orang emang Tanu kok buk yang ambil HP aku”

Ibu BK : “kamu jangan membantah terus, bukti udah ada di tangan ibu, sekarang kalian mau gimana?, apa bukti ini mau ibu kasih ke rektor, biar nanti rektor menghubungi orang tua kalian? Kenapa Diam?”(menunjuk kearah Dapik dan Salsa yang sedari awal hanya diam)

Farista : “udah ngaku aja deh kalian”

Ibu BK : “Mau ngaku sekarang atau masalah ini akan ibu perpanjangan”

(Mereka semua terdiam)

Ibu BK : “Atau begini saja, kali kalian minta maaf kepada Tanu, ibu akan tutup masalah ini” 

Farista : “Iya, minta maaf aja”


Nita      : “kenapa kita yang harus minta maaf ibu, orang Tanu yang salah”

Ibu BK : “kamu gak sadar ya, ini masalah bisa masuk ke ranah hukum, kalian harusnya lebih tahu, mau ibu terusin masalah ini atau gimana, ibu kasih pilihan untuk kalian, mau minta maaf sekarang lalu ibu tutup masalahnya, atau mau ibu terusin masalah ini sampai orang tua kalian dipanggil?”

Nita      : “orang tanu nya aja gak ngomong apa-apa buk?”

Ibu BK : “Tanu, gimana menurut kamu, ibu harus laporin mereka atau tidak?, kamu sudah difitnah sama mereka”

Nita      : “ngomong aja, gak usah takut”(kata Nita sambil memegang bahu Tanu)

Ibu BK : “kenapa gak mau ngomong, kamu sering diperlakukan seperti ini sama mereka?”

(Tanu tidak berbicara hanya menganggukkan kepalanya)

Ibu BK : “yaudah sekarang kalian mau gimana?”

Nita        : “Ya udah deh kita minta maaf ya”

Ibu BK : “tapi itu tulus dari hati kalian” 

Nita   : “iya”

Ibu BK : “janji tidak akan diulang!” Nita         : “janji”

(Teman-temannya hanya menganggukkan kepala)

Ibu BK : “Ibu pegang janji kalian ya, kalo satu kali lagi kalian berbuat seperti ini, kalian akan langsung di skors kalian satu Minggu, dan ibu akan panggil orang tua kalian untuk menghadap ibu dan rektor”

“Siap!”(perintah pertama tidak ada yang menjawab)

“Siap!”( jawab mereka serentak )

Ibu BK : “Baik, sekarang kalian boleh minta kepada Tanu sambil bersalaman di depan ibu sekarang juga!”

Farista : “cepet, minta maaf”

Nita      : “minta maaf ya, tapi nanti main lagi ya”(ucap Nita sambil bersalaman)

Lutfia : “maaf ya” 

Dapik : “maaf ya” 

Salsa : “maaf ya”

Tanu    : (menganggukkan kepala)

Ibu BK : “Tanu teman-teman sudah minta maaf, bagaimana apakah bisa dimaafkan?” Tanu        : (menganggukan kepala)

Ibu BK : “Baik, sekarang sudah selesai, teman-teman kamu sudah minta maaf.

Dan satu lagi ya Tanu, jika mereka mengulangi perbuatannya, kamu langsung lapor aja ke ibu, kamu gak usah takut ya, siap!”

Tanu    : “siap buk”

Ibu BK : “sekarang untuk kalian dan Tanu boleh langsung keluar dan Farista bisa kesini sebentar”.

 

TAMAT


 


1 komentar:

Puisi 20

  Pemilu  Perebutan tahta sudah dimulai  Ruang ketenangan jiwa sudah disiapkan Kejujuran Panitia dipertaruhkan  Sebuah pilihan adalah harapa...