Kamis, 15 Februari 2024

Puisi 20

 Pemilu 

Perebutan tahta sudah dimulai 

Ruang ketenangan jiwa sudah disiapkan

Kejujuran Panitia dipertaruhkan 

Sebuah pilihan adalah harapan 

Hasilnya adalah sebuah kenyataan 
 


Kamis, 01 Februari 2024

hasil Debat sesi 1





LAPORAN HASIL DEBAT BAHASA INDONESIA

KELAS AKSELERASI (KELOMPOK I)

Dosen Pengampu : Lilis Ernawati, M.Pd

 

Hari/Tanggal : Senin, 22 Januari 2023

Mosi Debat    : Kampus Merdeka Solusi Belajar Tepat Bagi Mahasiswa

Narasumber : Sri Ratna Ningrum (Prodi PAI)

Moderator    : Elisa Nurazizah (Prodi Ekonomi Syariah)

Notulen         : Muftia Mutakin (Prodi PGMI)

Peserta Debat :

Tim Afirmasi I

(Prodi PGMI)

Annisa Wulansari

Irmayanti

Nikki Restia

Nita Siti Rahayu

Farista Widia A

Tim Afirmasi II

(Prodi Eksya)

Aulia Maharani

Risfa Nurhafni

Anggi Tarwiya

Riki Irawan

Reinaldi Hadi

Oposisi I

(Prodi Eksya)

Linda Puspita

Ananda Medina

Rahmi Aulia Putri

Sakti Divano

Fahmi Darmaloka

Oposisi II

(Prodi PAI)

Budiman

Rendi Lesmana

Rian Maulana

Randy Achmad

Leni Setiawati

Icha Nurhapidah

 

 

 

 

Aturan Debat :

Peserta debat dibagi menjadi 4 tim, yaitu 2 tim dari pihak oposisi dan 2 tim dari pihak afirmasi. Semua peserta debat diharapkan dapat mengikuti tata tertib yang berlaku, diantaranya :

1.      Pada saat penyampaian topik atau argumen pertama, waktu yang disediakan maksimal 1 menit dan penyampaian topik dilakukan oleh pembicara 1.

2.      Disarankan untuk menyampaikan pernyataan secara profesional, artinya tidak menghina, menguji, maupun merendahkan lawan.

3.      Pernyataan harus berfokus pada permasalahan yang tengah dibahas.

4.      Tidak boleh mengajukan pernyataan atau pertanyaan yang menyerang lawan secara pribadi.

5.      Setiap tim dapat mengomentari argumentasi tim lain maksimal selama 3 menit.

6.      Pembicara yang sedang berbicara memiliki otoritas penuh untuk menerima dan menolak interupsi.

7.      5 menit berikutnya diberikan hak berbicara selama satu menit kepada tim yang mengangkat tangan terlebih dahulu. Tugas ini diberikan kepad pembicara 1, 2, 3 dari masing-masing tim. Tim yang cepat akan mendapatkan kesempatan berbicara lebih banyak.

8.      Hak berbicara dapat digunakan untuk memberikan komentar, sanggahan, dan pertanyaan yang tidak berisi celaan.

9.      Pada sesi terakhir yaitu penyampaian kesimpulan, setiap tim memberikan ungkapan penutup terhadap pernyataan topik sesuai dengan posisinya dengan batas waktu maksimal hanya tiga menit.


·         Pembukaan (oleh moderator) :

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Yang terhormat Ibu Lilis Ernawati, M.Pd. selaku dosen Bahasa Indonesia serta teman-teman kelas akselerasi yang berbahagia. Marilah kita panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT atas rahmat kesehatan sehingga kita dapat berkumpul di acara debat Bahasa Indonesia kali ini. Topik yang akan kita bahas yaitu mengenai "Kampus Merdeka Solusi Belajar Tepat Bagi Mahasiswa".

 

·         Sesi I : Penyampaian argumen pembuka oleh pembicara satu pada setiap tim.

Tim Oposisi I oleh Linda :

 "Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia" ucap Nelson Mandela. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang unggul pada era revolusi industri 4.0 harus menjadi prioritas pengembangan dunia pendidikan tinggi pada saat ini. Revolusi 4.0 telah menempuh banyak perubahan dan kecepatan di segala bidang kehidupan. Sehingga menuntut para lulusan mereka memiliki kemampuan adaptif yang terintegrasi antara pengetahuan, keterampilan, dan sikap berbasis Internet of Thing (IoT) dan outcome. Kami sebagai tim oposisi tidak setuju akan mosi mengenai merdeka belajar untuk kampus merdeka dikarenakan program ini memiliki banyak hal yang kami tentang diantaranya :

1. Kualitas pendidikan yang tidak konsisten. Program ini banyak diragukan di kalangan mahasiswa karena mengubah banyak hal fundamental dalam pendidikan di perguruan tinggi, salah satunya kurikulum.

2. Kemungkinan peningkatan biaya pendidikan. Program MBKM bisa menyebabkan mahasiswa harus menanggung biaya tambahan seperti biaya perjalanan, biaya hidup, dll.

Tim Oposisi II oleh Budiman :

Kami menolak adanya kampus merdeka dikarenakan, yang pertama dinilai belum matang dalam persiapan karena untuk melaksanakan program kampus merdeka diperlukan kesiapan yang lebih lanjut dan persiapan yang matang. Yang kedua, program pendidikan dan perencanaannya belum terencana dengan baik. Yang ketiga, kesiapan sumber daya alam yang tidak terstruktur atau belum terencana.

Tim Afirmasi I oleh Annisa :

Kami setuju dengan adanya program kampus merdeka karena dengan alasan :

1. Memberikan ruang untuk berinovasi.

2. Memberikan kebebasan untuk membuat suatu proses rancangan pemberdayaan sumber daya manusia yang sesuai dengan keilmuan perkembangan teknologi.

3. Menumbuhkan growth mindset pada mahasiswa.

Tim Afirmasi II oleh Aulia :

"Kami setuju dengan merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) . Dulu, mahasiswa hanya dituntut untuk belajar di dalam kelas, membaca buku, kemudian mengerjakan tugas yang diberian oleh dosen. Berbeda dengan program MBKM, program ini sangat membantu mahasiswa untuk mengembangkan skillnya. Saat ini, banyak alasan kerja yang tidak hanya dianggap bisa membaca tetapi haru memiliki pengalaman yang mumpuni seperti kegiatan kampus mengajar yang dapat melatih skill mahasiswa dalam cara mengajar sebelum terjun ke dunia kerja yang sesungguhnya.


 

·         Sesi II : Penyampaian pertanyaan pertama oleh narasumber serta tanggapan para peserta debat terhadap pertanyaan yang disampaikan.

Pertanyaan Pertama oleh Sri Ratna (Narasumber) :

 "Apa strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam konsep kampus merdeka?"

 

Tim Afirmasi II : Strategi yang bisa diterapkan untuk melibatkan mahasiswa

dalam kegiatan kampus merdeka atau MBKM ini adalah diantaranya :

1. Kesempatan magang. Kesempatan magang, penelitian, dan perkuliahan online juga merupakan bagian dari strategi implementasi agar mahasiswa luar berminat dengan program MBKM. Hal itu berlandaskan pada pokok-pokok kebijakan MBKM khususnya belajar selama tiga semester di luar progrm studi.

2. Mempertahankan status akreditasi. Pengalaman implementasi MBKM di ITB yang dituangkan dalam beberapa penyelenggaraan diantaranya status akreditasi internasional yang diraih prodi harus tetap dipertahankan.

3. Capaian pembelajaran harus tercapai.

Yang lerlu diperhatikan adalah program MBKM jangan sampai menyebabkan penambahan sks seperti yang tertuang dalam kurikulum. Jelasnya, ini juga menyinggung kekhasan program studi dalam penetapan dan penerapan MBKM. Tujuan implementasi juga menjadi sorotan dalam penyelenggaraan MBKM yaitu menguatkan capaian tujuan pendidikan tiap prodi.

4. Memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di lembaga yang kompeten. Program MBKM juga harus memiliki tujuan memberikan pengalaman bermakna bagi mahasiswa. Selain itu, perguruan tinggi juga dapat menerapkan strategi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan doktor bagi dosen, pengembangan kurikulum yang berbasis kehidupan yang menerapkan perkulian inter-disipliner, serta menerapkan sistem online dan praktik di lapangan yang dituntuk untuk bekerja sama dengan berbagai pihak. Pengembangan mata kuliah managemen inovasi mempersiapkan untuk pembukaan program studi yang relevan dan diperlukan oleh masyarakat. Jadi, mahasiswa bisa memiliki kemudahan untuk mengambil mata kuliah lain yang berada di program tersebut.

Tim Oposisi I (Interupsi) :  Tadi sudah disampaikan oleh tim afirmasi, dikatakan

bahwa program ini dapat memberikan kesempatan magang. Tapi

pada kenyataannya, kesempatan magang diberikan akan terjadinya eksploitasi tenaga kerja yang dimana pekerjaan ini diciptakan untuk para pekerja yang memiliki tingkat pendidikan yang tiggi tetapi diberi gaji yang tidak sesuai dengan skill yang diberikan. Oleh karena itu, hal ini hanya akan menguntungkan pihak kalitalis saja.

Seperti yang terjadi dikatakan oleh Muhammad Albiya salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada sekaligus data analisis Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengenai program MBKM ini menyebutkan bahwa permasalahan pada pemagangan ini disebabkan oleh beban kerja yang terkadang tidak sesuai dengan job description pada ketentuan awal. Tenaga kerja pada program magang bisa memperoleh jam kerja yang terlalu sedikit atau terlalu banyak bahkan mendapatkan pekerjaan diluar kontrak. Survey dilakukan pada proyek Multatuli dengan melibatkan 157 responden yang merupakan partisipan magang MBKM juga mengungkapkan permasalahan yang sama. Terlihat beberapa masalah yang dialami oleh beberapa peserta magang ini cenderung mengarah pada eksploitasi tenaga kerja.

Tim Afirmasi I (Menanggapi) : Maka dari itu, kita sebagai mahasiswa harus

mengidentifikasi terlebih dahulu minat dan tujuannya untuk mengikuti program ini. Kemudian, melakukan riset peluangnya, merencanakan dan mendaftarkan diri, aktif berpartisipasi dalam merefleksi dan evaluasi. Untuk masalah gaji yang telah disebutkan, rata-rata mahasiswa mengikuti kegiatan kampus merdeka ini dengan tujuan untuk menambah pengalaman. Jadi, jika bagi mahasiswa mengikuti program kampus merdeka dengan tujuan mendapatkan gaji, maka mereka tidak akan mendapatkan tujuan awalnya karena kunci pertama dari magang di kampus merdeka ini adalah agar mahasiswa inisiatif dan lebih aktif, bukan lagi mengenai masalah pendapatan.

Tim Oposisi I (Interupsi) : Jika kita tidak memikirkan tentang gaji, maka akan

banyak perusahaan yang berpikiran untuk mempekerjakan mahasiswa yang sedang magang saja, tidak akan memedulikan para pekerja yang sudah lulus kuliah. Dan untuk masalah ingin menambah pengalaman, seharusnya pemerintah memperbanyak saja politeknik atau sekolah kejuruan karena universitas dipergunakan untuk menambah riset atau wawasan terkait keilmuwan tertentu.

Tim Afirmasi II (Menanggapi) : Tadi disampaikan bahwa universitas itu hanya

tempat untuk mengkaji ilmu-ilmu tertentu saja, sedangkan pada kenyataannya antara pengetahuan dan keterampilan itu harus balance. Jika universitas dikatakan hanya berfokus untuk menuntut ilmu, maka ketika kita keluar dari universitas maka akan buta akan dunia pekerjaan. Sedangkan pada saat ini, pekerjaan untuk fresh graduate saja dibutuhkan pengalamannya. Jika bukan kita mencari pengalaman di kampus melalui program magang ini, kita harus mencari pengalaman dari mana.

Tim Oposisi II (Menyanggah) : Izin menyanggah argumen dari tim afirmasi

mengenai mahasiwa yang magang tidak harus memedulikan mengenai gaji, sedangkan banyak dari mahasiswa yang kuliah menggunakan biaya sendiri, jika tidak mendapatkan gaji dari hasil magang maka dari mana mahasiswa tersebut harus mendapatkan tambahan biaya untuk perkuliahannya.

 

Tim Afirmasi I : Mengenai biaya perkuliahan mahasiswa, kita tidak hanya

terpaku pada gaji yang didapatkan dari magang. Sebelum mengikuti magang, tentunya banyak dari kita yang sudah memiliki pekerjaan. Maka melalui program MBKM ini tidak lagi terfokus pada gaji, tetapi fokusnya untuk menambah pengalaman diluar dari pekerjaan yang telah dilakukan, jadi kita bisa menyeimbangkan antara pekerjaan yang telah kita miliki dengan pekerjaan yang kita lakukan melalui program magang ini. Tanpa memperhatikan gaji, kita berfokus pada pengalaman terlebih dahulu. Jadi, ketika kita keluar dari universitas kita sudah mendapatkan pengalaman baru, sehingga pengalaman yang kita dapatkan tersebut akan menbawa kita ke dunia pekerjaan yang baru juga.

Tim Oposisi I : Mengenai pekerjaan, disebutkan bahwa pada program magang

ini mahasiswa tidak memperhatikan gaji tetapi hanya berfokus pada pengalaman. Sedangkan, pada realitanya saat ini pekerjaan sangat sulit didapatkan. Bahkan, orang yang memiliki banyak pengalaman alan kalah dengan satu kata yaitu 'NEPOTISME'. Dengan adanya nepotisme, seseorang mahasiswa jika sudah lulus kemudi melamar suatu pekerjaan atau melamar ke suatu instansi, jika mahasiswa memiliki saudara atau kenalan di dalam suatu perusahaan tersebut maka persentase orang tersebut diterima kerja akan lebih besar. Sedangkan, orang yang berpengalaman tanpa adanya orang dalam terkadang dia tertolak. Jadi bagaimana caranya jika kalian terus memotivasi supaya mendapatkan pengalaman, sedangkan realitanya banyak terjadi nepotisme. Kemudian, ada pula yang mengandalkan uang atau menyogok, banyak dari merek yang memilih bekerja dengan cara menyogok agar bisa diterima di suatu pekerjaan, lalu apa gunanya kita memperbanyak pengalaman dan apa langkah kalian untuk membasmi nepotisme tersebut.

 

 

Tim Afirmasi I : Tidak semua orang memiliki orang dalam, artinya itu hanya

terjadi pada beberapa orang. Jadi, selama kita memiliki pengalaman kenapa harus menggunakan cara tersebut. Daripada terus bergelut dengan orang dalam dan sogokan, kenapa tidak kita saja yang menciptakan atau membuka lapangan kerja baru dengan skill atau kemampuan yang kita miliki, kemampuan yang kita capai dan raih selama berkuliah dan mengikuti program magang ini. Sehingga kita memiliki rasa bangga tersendiri.

Tim Afirmasi II : Melalui program MBKM ini juga bisa menambah relasi

sehingga kita bisa lebih mudah dalam mencari pekerjaan lewat informasi-informasi yang diberikan oleh relasi yang kita dapatkan melalui program magang ini.

Tim Afirmasi I : Menambahkan mengenai tidak semua memiliki orang dalam,

lalu mengenai gaji kecil dari program magang ini tidak terlalu menjadi masalah karena sekarang berkat adanya kemajuan teknologi dan skill yang kita miliki, kita bisa memanfaatkan kemajuan teknologi ini untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Jadi, meskipun gaji yang didapat dari program magang sangat kecil, tetapi kita memiliki pendapatan lain melalui kemampuan kita dalam memanfaatkan kemajuan teknologi.

 

·         Sesi III : Penyampaian pertanyaan kedua oleh narasumber.

Pertanyaan Kedua oleh Narasumber :

"Mengapa program kampus merdeka belum berjalan di kalangan semua universitas?"

Tim Oposisi II : Alasannya karena program ini belum matang dalam persiapan

dan pendidikan serat perencanaannya belum terencana dengan baik.

Tim Oposisi I (Menambahkan Argumen) : Terdapat kejadian dimana adanya

kesenjangan bagi jurusan yang kurang berpengaruh contohnya jurusan seni. Adanya kekhawatiran akan kualitas dan ketimpangan kampus serta pengaruh program magang terhadap kualitas pendidikan. Program MBKM ini dianggap kontroversial karena dianggap dapat membunuh pengetahuan dan keilmuwan.

Tim Afirmasi I : Alasan program kampus merdeka belum berjalan di semua

universitas karena program ini harus dikembangkan secara mandiri tanpa campur tangan pemerintah. Selain itu, banyak tenaga pendidik yang belum paham tentang konsep MBKM ini sehingga belum siap dan kurang antusias untuk mengimplementasikannya. Selain itu, terdapat beberapa hambatan untuk mengimplementasikan program ini.

Tim Oposisi I : Lalu mengapa kita harus menjalankan program ini jika

konsepnya saja masih direncanakan yang akhirnya banyak menimbulkan kesalahpahaman?

Tim Afirmasi II : Karena tidak semua tidak berada dibawah naungan

KEMENDIKBUD dan syarat untuk mengikuti program MBKM ini harus berada dibawah naungan KEMENDIKBUD.

Tim Oposisi I : Sebelumnya telah disebutkan bahwa program ini dijalankan

secara mandiri tanpa adanya campur tangan dari pemerintah. Program ini tentunya memerlukan biaya tambahan, sedangkan biaya yang dimiliki pihak kampus saja kebanyakan berasal dari mahasiswa. Oleh sebab itu, pihak kampus otomatis akan meminta biaya tambahan juga kepada mahasiswanya.

Tim Afirmasi II : Sebelumnya disebutkan "mengapa kuta harus tetap

menjalankan program ini jika konsepnya saja masih direncanakan?", hal itu kembali lagi kepada kesiapan pihak kampus masing-masing. Jika ada satu kampus yang masih merencanakan kegiatannya maka artinya kampus tersebut tidak siap untuk menjalankan program MBKM ini, tetapi jika disebutkan bahwa kampus tersebut sudah terencana maka artinya kampus tersebut sudah memiliki kesiapan untuk menjalankan program kampus merdeka ini.

·         Sesi IV : Penyampaian kesimpulan atau argumen penguat dari masing-masing tim.

Tim Oposisi I :

Menurut kami, program MBKM ini bukanlah solusi yang tepat untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam menghadapi perubahan transformasi budaya di era globalisasi dikarenakan dapat menggeser esensi pendidikan dimana masa-masa kuliah seharusnya dipakai untuk belajar sebebas mungkin tanpa menghadapi tekanan untuk bekerja selama berada di bangku kuliah. Yang perlu kuta ketahui, bedakan antara praktis dan akademis, dimana S1 dan S2 itu merupakan pendidikan akademis sehingga wajar saja sehingga isinya teoritas. Program MBKM ini men-down grade pendidikan akademis ke vokasional dan inu melenceng dari prosesi pendidikan. Oleh karena itu, jika pendidikan bertujuan untuk menambah pengalaman, pemerintah seharusnya memperbanyak politeknik atau regulasinya diperbaiki, seperti program ini dapat dilakukan setelh skripsi. Menurut kami, program MBKM seperi kegiatan magang ini dilakukan setelh skripsi agar tidak mengganggu perkuliahan dan memecah fokus mahasiswa dalam berkuliah.

Tim Afirmasi I :

Kami menyetujui adanya program kampus merdeka karena program ini merupakan kebijakan yang dikeluarlan oleh KEMENDIKBUD dengan memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk mengasah kemampuan mereka sesuai bakat dan minat serta kesiapan karir mahasiwa untuk menanamkan ilmu kepada masalah hidup pada dunia nyata sehingga menjadikan mahasiswa lulusan yang berkualitas.

Tim Oposisi II :

Kami tetap tidak mendukung adanya kampus merdeka karena tidak sedikit bisa mengakibatkan mahasiswa tidak paham dalam sistem pembelajaran sehingga banyak mahasiswa yang pada akhirnya menjadi pengangguran.

Tim Afirmasi II :

Melalui program kampus merdeka yang dilakukan seama tiga semester atau lebih diluar pembelajaran kampus dapat menjadikan mahasiswa lebih siap terjun ke dunia pekerjaan. Dengan pengalaman yang dimiliki, mahasiswa dapat langsung menjalankan posisi atau pekerjaan sesuai dengan bidang dan pengalaman yang mereka miliki.

 

·         Penutupan (oleh moderator).

Baik, cukup sekian sesi debat oad hari ini, mohon maf apabila ada kesalahan. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

 

 


Rabu, 31 Januari 2024

Puisi Pemilu

            PEMILU 
Perebutan tahta sudah dimulai 
Ruang ketenangan jiwa sudah disiapkan
Kejujuran petugas dipertaruhkan 
sebuah keputusan jadi harapan 
hasilnya adalah sebuah kenyataan  

Rabu, 17 Januari 2024

Tugas Membuat Drama ( Kelompok 2 PGMI Akselerasi )


 


 

 

 

Nama Kelompok

Annisa Wulansari

 Dapik Arsil

Farista Widia Afilah 

Faudziyah Ulfa Azzahra

Irmayanti

Lutfia Mutiati Dini 

Nita Siti Rahayu 

Salsa Tiara

Tanu Wijaya


 

 

 

Judul              : Bullying Jenis Drama           : Tragedi

Narator          : Annisa Wulansari

 

Pemeran :

     Dapik Arsil sebaga anak paling keren (tukang bully)

     Farista Widia (anak baik)

     Faudziyah Ulfa Azzahra Sebagai Dosen

     Irmayanti sebagai Guru BK

     Lutfia Mutiati Dini (anak orang kaya, tukang bully)

     Nita Siti Rahayu (Anak Donatur, tukang bully)

     Salsa Tiara (anak Donatur, ikut-ikutan bully)

     Tanu Wijaya (pintar, dapet beasiswa, anak yang dibully)

 

 

Sinopsis :

 

Tanu Wijaya adalah mahasiswa yang mendapat beasiswa karena kecerdasannya. Tanu selalu dibuli oleh teman-temannya karena orang tua temannya adalah seorang donatur kampus. Tanu harus belajar bagaimana menghadapi situasi sulit ini sambil tetap mempertahankan kepercayaan dirinya dan memperjuangkan hak-haknya di lingkungan kampus yang penuh tekanan. Sementara itu, Tanu juga harus menemukan cara untuk menangani hubungannya dengan teman-temannya yang membullynya, dan mencoba memahami alasan di balik perilaku mereka. Di tengah semua ini, Tanu bertekad untuk tidak menyerah dan memperjuangkan haknya untuk diperlakukan dengan adil, sambil belajar tentang pentingnya kesetiaan, persahabatan, dan kejujuran. Hingga pada akhirnya Farista, seorang anak yang baik hati, secara diam-diam merekam suatu kejadian yang membuat semuanya terungkap.


Naskah Drama

Bagian 1

Awal pembelajaran semester 2 sudah dimulai, suara riuh anak-anak sudah mulai

memenuhi ruangan kelas, satu persatu dosen mulai memberikan pembelajaran baik itu teori ataupun penugasan.

 

 

Nita     : (masuk kelas sambil menyapa teman-temannya yang sudah datang lebih awal)

Hallo gays” 

Lutfia : “Hii”

Salsa : “Hii”(Sambil melambaikan tangan)

Nita     : “Eh kalian udah ngerjain tugas belum?”

Lutfia : “hah tugas yang mana, hari ini ada tugas ya?”

Nita     : “iya hari hari ini ada tugas, aku juga ini belum ngerjain”

(Teman-temanya kaget sambil membuka bukunya masing-masing dan mencari tugas yang dimaksud Nita)

Lutfia : “oh yang ini, mana tugasnya susah lagi” 

Salsa : “Beluum”

Nita     : “kalo kita nyuruh ke siswa baru gimana, siswa beasiswa pasti pinter tuh” 

Lutfia : “boleh juga tuh”

Nita     : “eh, dateng tuh”

(Keadaan langsung hening, ketika Tanu seorang siswa beasiswa itu memasuki kelas).

Lutfia : “ekhem,”

Nita     : “pusing ya, tugasnya susah banget”(Lutfia dan Nita memberi kode kepada Tanu)

Lutfia : “kamu udah ngerjain tugas belum?” tanya pada Tanu.

 Tanu : “belum”

Nita     : “masa sih belum,coba liat dong?udah tuh” balas Nita sambil melirik buku Tanu.

Lutfia : “boong tuh, aku belum nih boleh bantuin gak, kerjain punyaku sekalian dong”

Nita     : “iya nih aku juga belum ngerjain, kalo gak ngerjain nanti kita dihukum terus nilai kita jelek, boleh bantuin dong kita kan sahabat”

Dapik : “iya” ikut-ikutan karena sama-sama belum ngerjain tugas.

 Lutfia : “kita kan besty”

Nita     : “ini tugasnya, boleh yah, kita kan temen” suruh Nita sambil memberikan bukunya kepada Tanu.

Lutfia : “boleh dong”rayu Lutfia sambil memberikan bukunya pada Tanu mengikuti Nita.

(Dua siswa lainnya Dapik dan Salsa juga ikut-ikutan memberikan tugasnya)

 

Nita     : “sebelum dosennya, dateng kerjain satu-satu ya, Oke dong” Lutfia : “oke lah”

Nita     : “ aduh aku mendadak mules nih, aku ke toilet dulu ya”

(Tanu hanya diam tidak bisa menolak dan berkata-kata)

 

Bagian 2

Dosen : “silahkan para mahasiswa untuk mengumpulkan tugasnya yang sudah ibu tugaskan diminggu kemarin, silahkan kumpulan kedepan”

Hari itu pun tiba, penugasan yang telah berikan harus dikumpulkan satu persatu pun mulai mengumpulkan tugasnya

 

Dosen : “ini kenapa tugasnya kok salah semua ya kalian berempat” menunjuk kepada Dapik, Lutfia, Nita dan Salsa.

Nita     : “gak mungkin buk”

Lutfia : “masa sih salah bu,kok salah”

 Salsa : “gak mungkin salah buk”

 Lutfia : “iya buk”

Dapik : “iya buk”

Dosen : “Jawabannya sama semua, salahnya sama di nomer yang sama, silahkan ambil kembali” bentak bu Dosen sambil membanting buku.

(4 anak itu pun mengambil bukunya kembali)

Bagian 3

(Jam istirahat)

Nita     : “Tanu mau ikut ke kantin gak sama kita” ajak Nita sambil menepuk punggung Tanu sembari menempelkan sesuatu pada punggungnya.

Tanu  : “gak ah” tolak Tanu dan langsung berdiri untuk pergi.

(Ketika satu langkah Tanu berjalan Dapik dengan sengaja menengkas kaki Tanu sehingga membuatnya jatuh lalu terlihat jelas kertas yang menempel pada punggung Tanu, yang bertulisan Saya miskin dan sombong jangan tanya saya!. Tanu pun langsung pergi meninggalkan kelas)

 

Bagian 4

Tanu pun dibuat menyerah dengan perbuatan kelompok pembuli itu, mereka terus memaksa Tanu untuk melakukan apa yang mereka inginkan

Lutfia : “gimana kalo kita kasih pelajaran buat si Tanu?”

Nita     : “iyah, gara-gara si Tanu, kita tadi jadi dimarahin sama ibu” Salsa : “iya, bikin kesel gak sih”

Nita     : “kita usilin aja yuk!”

 Salsa : “Ayo, boleh”

Dapik : “ayuk”

Nita     : “kebetulan aku bawa garam, gimana kita masukin botol ini aja(sambil memegang botol), terus kita kasih si Tanu”

Lutfia : “tapi nanti yang ngasih minumnya siapa?” 

Nita          : “Dapik aja biar dia mau”

Dapik : “ya udah biar aku aja yang ngasih”

Nita     : “campurin garam nya” kata Nita sambil menuangkan garam pada botol minuman.

Lutfia : “eh awas nanti ada yang liat, tutupin tutupin!” 

Salsa :(menutupi kelakuan Nita dengan badannya) 

Lutfia :“ haha, pasti dia bakal keasinan”

Nita     : “Dapik nanti kamu kasih dia gimana pun caranya dia harus mau minum” Lutfia : “iya, kalo dia gak mau paksa aja sampe dia mau minum”

Dapik : “okey”

Lutfia  : “semoga aja kita berhasil”

 

(Mereka menghampiri Tanu yang sedang duduk)

Dapik : “heh Tanu, ini ada minuman buat kamu, minum nih!, enak tau minumannya” Tanu         : “gak ah, gak mau”

Dapik : “ambil aja nih, cepet minum”paksa Dapik sambil memberikan minumannya.

Nita : “ayok cepet minum!, kita udah jauh-jauh beli, tinggal diminum”

Salsa : “ayok minum!”

Lutfia  : “itu minuman mahal loh, kamu pasti belum pernah nyobain”

Karena provokasi teman-temanya akhirnya Tanu meminumnya

Nita      : “yang banyak minumnya”

Tanu    : “okhok,”(memuntahkan minuman karena keasinan)

Nita      : “hahaha, gimana rasanya enak kan”

(Tanu pun langsung melempar botol minuman itu, lalu pergi, sedangkan mereka berempat tertawa kegirangan melihat Tanu yang terlihat kesal)

Nita      : “Rencana sukses, haha”

 

Bagian 5

 

Nita      : “eh aku ada ide buat kerjain si Tanu” Lutfia : “apaan?”

Nita      : “ mumpung si Tanu gak ada, kita masukin HP ke tasnya terus nanti aku pura-pura kehilangan HP mahal aku, oke” (Nita memasukan HP nya kedalam tas Tanu)

Lutfia :okeNita      : “sip”

“Gak ada orang kan aman” 

Dapik : “aman”


Lutfia  : “aman”

 

Ketika Tanu memasuki ruang kelas teman-temanku membicarakan HP yang hilang

Nita      : “eh HP aku hilang,

 Salsa : “hah, kok bisa”

Nita      :“iya, hilang HP aku, gimana nih nanti mamih marah deh, itu kan HP keluaran  terbaru”

Salsa     : “terus gimana dong”

Lutfia : *jangan-jangan kamu yang ambil”(sambil menunjuk Tanu)

Tanu    : “nggak”

Dapik : “kamu ambil ya”

Nita      : “iya, pasti kamu ambil yah”

 Salsa : “iya ngaku aja”

Lutfia  : “ngaku”(berteriak)

Nita      : “kamu syirik ya aku punya HP baru” 

Lutfia : “Itu HP mahal tau”

(Tanu hanya kebingungan karena tidak tahu apa-apa)

Nita      : “kamu mau ya, kalo mau bilang aja, gak usah ambil punya orang” 

Tanu  : “aku gak tau apa-apa”

Dapik : “coba cek tasnya”

Tanu    : “cek aja, gak ada”(memberikan tasnya)

Lutfia  : “ayo cek”

Nita      : “coba liat dulu tasnya”

(Lutfia dan Nita menggeledah isi tas Tanu)

Nita      : “keluarin semua isi tasnya, pasti dia sembunyiin nih”

 

Lutfia  : “ini apa?”(menemukan HP di tas Tanu)

Nita      : “tuh kan ada”

Tanu    : “bukan aku yang ambil”

Lutfia : “bohong, ini buktinya”(sambil memgang HP)

Nita      : “tuh udah ada buktinya, udah ngaku aja”

Salsa : “tuh kan pasti kamu yang ambil”(menunjuk Tanu) Nita      : “kalo mah bilang aja, gak usah ambil punya orang”

(Ketika Tanu sedang difitnah oleh tema-temanya, salah satu siswa(Farista) keluar kelas dan pergi menuju ruang BK, tanpa mereka sadari ternyata Farista memberikan bukti pembulian terhadap Tanu kepada guru BK)

 

Farista : “Permisi ibu, Aku mauaporin Tanu anak baru itu, dia difitnah sama geng anak kaya” Ibu BK : “Yang mana? difitnah apa? kejadiannya bagaimana?”

Farista : “aku sempat video bu, sebentar”(sambil mencari sesuatu di HP nya) (Farista menunjukkan bukti video kepada ibu BK)

Farista : “dia sengaja masukin HP ke tas Tanu”

Ibu BK : “oh seperti itu, ya udah kali gitu nanti ibu akan panggil mereka” “Makasih informasinya”

Farista : *iya buk”


Bagian 6

 

(Di ruang BK, semua siswa berkumpul didepan Guru BK) Ibu BK : “kalian tahu gak kenapa kalian ibu panggil kesini?” Lutfia : “nggak tau bu”

Nita      : “itu kayaknya masalah HP aku pasti”(berbisik pada Lutfia tapi terdengar oleh Ibu)

Ibu BK : “apa coba ulangi”

Nita      : “itu yang ambil HP aku”

Lutfia : “iya Bu bener, Tanu ngambil HP”

Ibu BK : “Tanu yang ini kan”(sambil menunjuk pada Tanu)

Ibu BK : “Tanu berdiri disini, di sebelah ibu”

(Tanu menghampiri ibu) Ibu BK : “Tanu yang ini?” Nita           : “iya buk”

Ibu BK : “Tanu tidak mungkin melakukan hal seperti, Tanu ini kan orang baik, rajin, pintar Nita     : “orang udah ada buktinya buk”

Lutfia  : “iya buk, dia itu syirik pengen HP kayak kita”

Ibu BK : “bener dia yang ambil?apa jangan-jangan ini ulah kalian?”

\ Lutfia : “masa kita bikin drama kayak gitu sih buk”

Ibu BK : “Ibu sudah tahu semuanya, ternyata Tanu tidak salah apa-apa, makanya ibu panggil kalian semua kesini”

Lutfia : “gak mungkin, ibu pasti mau nakut-nakutin kita aja kan buk”

“kita udah yakin Tanu pasti yang ambil, orang HP nya ada ditas Tanu kok buk”

Nita      : “Iya buk, orang miskin itu gak bakal kebeli HP itu, orang HP itu keluaran terbaru” Ibu BK : “oh gitu”

Nita      : “iya”

Ibu BK : “Mau ibu perlihatkan buktinya?”

Lutfia : “ibu pasti bohong, pasti cuma nakut-nakutin kita aja”

Ibu BK : “Ibu tidak nakut-nakutin kalian, ibu sudah punya buktinya, bukan Tanu yang ambil HP nya”

Lutfia : “terus siapa kali bukan dia?, orang HP nya ada di tasnya buk” 

Ibu BK : “Tolong Faris!”(sambil meminta bukti video di HP nya)

“Nih,lihat!”(menunjukkan bukti video)

Nita      : “Mungkin itu editan buk”

Ibu BK : “kenapa kalian melakukan hal seperti ini” Lutfia : “nggak buk”

Nita      : “itu pasti udah diedit ibu, keliatan”(terus mengelak)

Ibu BK : “Apakah karena orang tua kalian donatur disini, terus kalian bisa semena-mena?” 

Nita  : “orang emang Tanu kok buk yang ambil HP aku”

Ibu BK : “kamu jangan membantah terus, bukti udah ada di tangan ibu, sekarang kalian mau gimana?, apa bukti ini mau ibu kasih ke rektor, biar nanti rektor menghubungi orang tua kalian? Kenapa Diam?”(menunjuk kearah Dapik dan Salsa yang sedari awal hanya diam)

Farista : “udah ngaku aja deh kalian”

Ibu BK : “Mau ngaku sekarang atau masalah ini akan ibu perpanjangan”

(Mereka semua terdiam)

Ibu BK : “Atau begini saja, kali kalian minta maaf kepada Tanu, ibu akan tutup masalah ini” 

Farista : “Iya, minta maaf aja”


Nita      : “kenapa kita yang harus minta maaf ibu, orang Tanu yang salah”

Ibu BK : “kamu gak sadar ya, ini masalah bisa masuk ke ranah hukum, kalian harusnya lebih tahu, mau ibu terusin masalah ini atau gimana, ibu kasih pilihan untuk kalian, mau minta maaf sekarang lalu ibu tutup masalahnya, atau mau ibu terusin masalah ini sampai orang tua kalian dipanggil?”

Nita      : “orang tanu nya aja gak ngomong apa-apa buk?”

Ibu BK : “Tanu, gimana menurut kamu, ibu harus laporin mereka atau tidak?, kamu sudah difitnah sama mereka”

Nita      : “ngomong aja, gak usah takut”(kata Nita sambil memegang bahu Tanu)

Ibu BK : “kenapa gak mau ngomong, kamu sering diperlakukan seperti ini sama mereka?”

(Tanu tidak berbicara hanya menganggukkan kepalanya)

Ibu BK : “yaudah sekarang kalian mau gimana?”

Nita        : “Ya udah deh kita minta maaf ya”

Ibu BK : “tapi itu tulus dari hati kalian” 

Nita   : “iya”

Ibu BK : “janji tidak akan diulang!” Nita         : “janji”

(Teman-temannya hanya menganggukkan kepala)

Ibu BK : “Ibu pegang janji kalian ya, kalo satu kali lagi kalian berbuat seperti ini, kalian akan langsung di skors kalian satu Minggu, dan ibu akan panggil orang tua kalian untuk menghadap ibu dan rektor”

“Siap!”(perintah pertama tidak ada yang menjawab)

“Siap!”( jawab mereka serentak )

Ibu BK : “Baik, sekarang kalian boleh minta kepada Tanu sambil bersalaman di depan ibu sekarang juga!”

Farista : “cepet, minta maaf”

Nita      : “minta maaf ya, tapi nanti main lagi ya”(ucap Nita sambil bersalaman)

Lutfia : “maaf ya” 

Dapik : “maaf ya” 

Salsa : “maaf ya”

Tanu    : (menganggukkan kepala)

Ibu BK : “Tanu teman-teman sudah minta maaf, bagaimana apakah bisa dimaafkan?” Tanu        : (menganggukan kepala)

Ibu BK : “Baik, sekarang sudah selesai, teman-teman kamu sudah minta maaf.

Dan satu lagi ya Tanu, jika mereka mengulangi perbuatannya, kamu langsung lapor aja ke ibu, kamu gak usah takut ya, siap!”

Tanu    : “siap buk”

Ibu BK : “sekarang untuk kalian dan Tanu boleh langsung keluar dan Farista bisa kesini sebentar”.

 

TAMAT


 


Puisi 20

  Pemilu  Perebutan tahta sudah dimulai  Ruang ketenangan jiwa sudah disiapkan Kejujuran Panitia dipertaruhkan  Sebuah pilihan adalah harapa...